Assalamuallaikum Wr. Wb

Selamat datang dan selamat bergabung bersama kami menjadi bagian dari ribuan pengguna jasa internet. Dengan adanya situs ini diharapkan bisa berguna bagi kita semua sebagai sarana informasi dan pengetahuan, yang tentunya bisa saling berbagi pengalaman sesama pengguna website.
Dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi, lewat website ini kami mencoba menjadi penyedia informasi yang sifatnya sebagai hiburan semata, dan tidak mengandung unsur-unsur politik, sara dan sex. Kami juga mohon maaf, atas ketidaknyamanan kegiatan anda, karena kami juga masih belajar menjadi yang lebih baik. Dan bagi anda yang ingin mempublikasikan posting baik berupa berita, hiburan, dan informasi lainnya, anda bisa menghubungi kami di email kami ini, ( egy_daratu@yahoo.com ). Terimakasih dan salam sejahtera bagi anda.

Untuk Sementara waktu website ini dalam perbaikan.
mohon maaf atas ketidaknyamanan dalam mengakses data. Terimakasih telah mengunjungi website saya.
FAMILY GATHERING
PT. TAIHO NUSANTARA
PT. Taiho Nusantara, di tahun 2007 mengadakan acara rutin tahunan yaitu Family Gathering bagi karyawannya. Di tahun ini sebagai ketua Panitia Bapak Agus Sugawi menyelenggarakan acara tersebut di Pantai Anyer, dengan bertemakan "Menuju Perusahaan yang Mandiri" diharapkan dapat menyemangati kinerja dan mempererat tali silaturahmi para karyawan.
Dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, acara tahun ini memang lebih memprioritaskan kebersamaan antar karyawan. Selain itu tujuan dari acara ini memang benar-benar berlibur dan santai, sehingga para karyawan dapat merasakan liburan yang sesungguhnya.

Wanareja Asalku



sri fidiyanti sing dadi kangene ati..
Tansah kelingan marang ayune ngati...
Sampe ajal sing misahaken raga...
Aku tetep kelingan.

Jenengku Sugimin, Aku Kelairan saka Wanareja, salah sawijine kota kecamatan ning kabupaten Cilacap. Desa Adimulya sing kalebu desa makmur kuwi asalku. Kawit cilik aku melu Simbah, sekolah ning SDN 05 Wanareja, pindah ning SDN XVI Kompi Senapan D 405 Wanareja. Lulus SD aku ngelanjutna ning SLTPN 01 Wanareja. Aku seneng tinggal ning desaku jalaran kancaku akeh lan rukun. kanggo kanca-kancaku, Sri Fidiyanti ( Tati ), harni, Heni, Apri Ansori, Cici, Sri Mulyani, Erlida, Ernanto, Basir, Badrun, Nunung, Intan, Dani, Kisworo, Yamin, Apri, Heni, Turyono, Wanto lan lian-liane sing ora kaetung, Ugo matur nembah nuwun kangge Bpk. Santoso, Bpk. Rhomdoni (Alm) , Ibu Sumiati ( guru SND 16 ), Bpk. Tri, Bpk. Parjan, Bpk. Daryono, Bpk. Manto, Ibu Ambar, Ibu Ani ( guru SLTPN 01 Wanareja) aku ngucapna maturnuwun sampe saiki tesih kelingan karo aku. Kanggo kaluargaku sing ana ning Adimulya Mbah Putri Turniah, Mbah kakung Sunarto, Budhe Satiyem, Bu'le Warhayati, lan adhi-adhiku Candra Purnama Putra, Evi, Reval, moga-moga Gusti Alloh maringi kamudahan dunia lan akhirat, amin.
Motto: Jala Bhumi Wijaya Kusuma Cakti
Sesanti: Bercahaya (Bersih, Elok, Rapi, Ceria, Hijau, Aman lan Jaya)
Pambuka

Kabupaten Cilacap kuwe salah siji kabupaten nang Jawa Tengah sing enggone nang wilayah Pantai Kidul, kota Cilacap kuwe ibukota kabupatene, kota-kota liyane: Majenang, Karangpucung, Sidareja, Maos, Sampang, Kroya karo liya-liyane. Luas wilayah Kabupaten kiye ± 128.111,50 Ha utawa 1.281,115 Km2, (termasuk Pulau Nusakambangan).


Cilacap
Bupati: H. Probo Yulastoro, S.Sos, MM
Luas : 1.281,115 km²
Kecamatan: 23 Kecamatan, 282 Desa
Penduduk :
Kepadatan : +/- 1.650.000+/- 767,75 / km²
Suku : Suku Jawa lyy.
Agama : Islam, Protestan, Katolik, Hindu karo Budha
Basa : Basa Banyumasan, Basa Jawa karo Basa Indonesia
Kode Tilpun: (0281)
Situs web resmi: http://www.cilacapkab.go.id/

Geografis

Bates wilayah
Sisi kulon kuwe propinsi Jawa Barat, sisi lor Kabupaten Brebes karo Kabupaten Banyumas, sisi wetan Kabupaten Kebumen karo sisi kidul samudera Indonesia.

Basa
Basa sing dituturna penduduk Kabupaten Cilacap kuwe mayoritas basa Banyumasan, ningen ana wilayah-wilayah sing nuturna basa liya antarane: desa Bajing, kecamatan Kroya, ana sakelompok penduduk nang pedukuhan Gading kintholan, nganggone basa Jawa logat Yogya / Solo, ketone mbiyen-mbiyene leluhure sekang Yogja/Solo. Semono uga nang Kecamatan Karangpucung, Cimanggu, Majenang, Wanareja lan Dayeuhluhur, akeh penduduke sing ora bisa basa Banyumasan, apa maning basa Jawa wetanan. Nang wilayah perbatasan kuwe mau, penduduke akeh sing pedinan basa Sunda. Nek wong Cilacap biasane ngomonge nganggo basa Sunda reang.

Sekilas tentang bunga Sakura

Pohon Sakura


Pohon Sakura (桜, 櫻) adalah salah satu pohon yang tergolong dalam familia Rosaceae, genus Prunus sejenis dengan pohon plum, peach, atau apricot, tetapi secara umum Sakura digolongkan dalam subgenus sakura. Asal-usul kata sakura adalah kata "Saku" (bahasa Jepang untuk "mekar") ditambah akhiran yang menyatakan bentuk jamak "ra". Dalam bahasa Inggris, bunga Sakura disebut cherry blossoms.

Bunga Sakura

Warna bunga tergantung pada spesiesnya, ada yang berwarna putih dengan sedikit warna merah jambu, kuning muda, merah jambu, hijau muda atau merah menyala.
Bunga digolongkan menjadi 3 jenis berdasarkan susunan
daun mahkota:
bunga tunggal dengan daun mahkota selapis (一重; hitoe)
bunga ganda dengan daun mahkota berlapis (八重; yae)
bunga semi ganda (半八重; hanyae)
Pohon Sakura berbunga setahun sekali, di pulau
Honshu, kuncup bunga Sakura jenis Someiyoshino mulai terlihat di akhir musim dingin dan bunganya mekar di akhir bulan Maret sampai awal bulan April di saat cuaca mulai hangat.
Di Jepang, mekarnya Sakura jenis Someiyoshino dimulai dari
Okinawa di bulan Februari, dilanjutkan di pulau Honshu bagian sebelah barat, sampai di Tokyo, Osaka, Kyoto pada sekitar akhir Maret sampai awal April, lalu bergerak sedikit demi sedikit ke utara, dan berakhir di Hokkaido di saat Golden Week.
Setiap tahunnya pengamat Sakura mengeluarkan peta pergerakan mekarnya bunga Sakura Someiyoshono dari barat ke timur lalu utara yang disebut Sakurazensen. Dengan menggunakan peta Sakurazensen dapat diketahui lokasi bunga Sakura yang sedang mekar pada saat tertentu.


Ciri khas

Bunga Sakura jenis Someiyoshino (Prunus × yedoensis Matsum. cv. Yedoensis)
Ciri khas Sakura jenis Someiyoshino adalah bunganya yang lebih dahulu mekar sebelum daun-daunnya mulai keluar. Puluhan, ratusan, bahkan ribuan batang pohon yang berada di lokasi yang sama, bunganya mulai mekar secara serentak dan rontok satu per satu pada saat yang hampir bersamaan.
Bunga Sakura jenis Someiyoshino hanya dapat bertahan kurang lebih 7 sampai 10 hari dihitung mulai dari kuncup bunga terbuka hingga bunga mulai rontok. Rontoknya bunga Sakura tergantung pada keadaan cuaca dan sering dipercepat oleh hujan lebat dan angin kencang. Beberapa jenis burung dikenal suka memakan bagian bunga yang berasa manis, sedangkan burung
merpati memakan seluruh bagian bunga.
Kesempatan langka piknik beramai-ramai di bawah pohon Sakura untuk menikmati mekarnya bunga Sakura disebut
o-hanami. Saat melakukan O-hanami adalah ketika semua pohon Sakura yang ada di suatu tempat bunganya sudah mekar semua.
Di Jepang terdapat standar untuk menyampaikan informasi tingkat mekar bunga Sakura, mulai dari terbukanya kuncup bunga (Kaika), mekarnya 10% dari kuncup bunga yang ada di pohon (Ichibuzaki) sampai bunga mekar seluruhnya (Mankai). Bunga yang rontok segera digantikan dengan keluarnya daun-daun muda. Pohon Sakura yang bunganya mulai rontok dan mulai tumbuh daun-daun muda sebanyak 10% disebut Ichibu hazakura, sedangkan pohon Sakura yang semua bunga sudah rontok dan hanya mempunyai daun-daun muda disebut Hazakura.
Bunga dari pohon jenis Yamazakura mekar lebih lambat dibandingkan jenis Someiyoshino dan bunganya mekar bersamaan dengan keluarnya daun-daun muda.


Konsumsi bunga Sakura
Daun dan bunga Sakura yang sudah direndam di dalam air garam (shiozuke) dimanfaatkan untuk bahan makanan karena wanginya yang harum. Sakura mochi adalah kue moci yang dibungkus daun Sakura. Ada juga es krim dan kue kering rasa bunga Sakura. Teh bunga Sakura umumnya diminum pada kesempatan istimewa seperti pesta pernikahan. Ranting dan kuncup bunga Sakura juga digunakan sebagai bahan pewarna alami.


Jenis-jenis pohon Sakura

Bunga Sakura Ukon (Prunus lannesiana Wilson cv. Grandiflora)

Kanhizakura (Prunus campanulata Maxim)
Sebagian besar jenis pohon Sakura merupakan hasil persilangan, misalnya jenis Someiyoshino yang tersebar di seluruh Jepang sejak
zaman Meiji adalah hasil persilangan pohon Sakura di zaman Edo akhir. Sakura jenis Someiyoshino inilah yang sangat tersebar luas, sehingga kebanyakan orang hanya mengenal Someiyoshino (yang merupakan salah satu jenis Sakura) sebagai Sakura.
Pada zaman dulu sebelum ada jenis Someiyoshino, orang Jepang mengenal bunga Sakura yang mekar di pegunungan yang disebut Yamazakura dan Yaezaki no Sakura sebagai Sakura. Di saat mekarnya bunga Sakura, ribuan batang pohon Yamazakura yang tumbuh di pegunungan Yoshino (
Prefektur Nara) menciptakan pemandangan menakjubkan warna putih, hijau muda, dan merah jambu.
Beberapa jenis Sakura:
Edohigan
Edohigan adalah Sakura yang mekar di Hari Ekuinoks Musim Semi dan bunganya paling panjang umur. Jenis-jenis lain yang serupa dengan Edohigan adalah Ishiwarizakura dan Yamadakashinyozakura yang termasuk pohon Sakura yang dilindungi. Miharutakizakura adalah salah satu jenis Edohigan yang rantingnya menjuntai-juntai, sedangkan Yaebenishidare dikenal daun bunganya yang banyak dan warnanya yang cerah.
Hikanzakura
Hikanzakura atau disebut juga Kanhizakura adalah Sakura yang tersebar mulai dari wilayah
Tiongkok bagian selatan sampai ke Pulau Formosa. Kanhizakura banyak ditemukan tumbuh liar di Prefektur Okinawa. Di benak orang Okinawa, kata "Sakura" sering berarti Hikansakura. Pengumuman mekarnya bunga Sakura di Okinawa biasanya berarti mekarnya Hikanzakura. Di Okinawa, kuncup bunga Hikanzakura mulai terbuka sekitar bulan Januari atau Februari. Di Pulau Honshu, Hikanzakura banyak ditanam mulai dari wilayah Kanto sampai ke Kyushu dan biasanya mulai mekar sekitar bulan Februari atau Maret.
Fuyuzakura
Fuyuzakura adalah jenis pohon Sakura yang bunganya mekar sekitar bulan November sampai akhir bulan Desember.
Onishimachi di Prefektur Gunma adalah tempat melihat Fuyuzakura yang terkenal.

Sakura dan buah Ceri

Buah Ceri dari pohon Sakura yang untuk dinikmati bunganya
Pohon Sakura menghasilkan buah yang dikenal sebagai buah Ceri (bahasa Jepang: Sakuranbo). Buah Ceri yang masih muda berwarna hijau dan buah yang sudah masak berwarna merah sampai merah tua hingga ungu. Walaupun bentuknya hampir serupa dengan buah Ceri kemasan kaleng yang dikenal di Indonesia, buah Ceri yang dihasilkan pohon Sakura ukurannya kecil-kecil dan rasanya tidak enak sehingga tidak dikonsumsi.
Pohon Sakura yang menghasilkan buah Ceri untuk keperluan konsumsi umumnya tidak untuk dinikmati bunganya dan hanya ditanam di perkebunan. Produsen buah Ceri terbesar di Jepang berada di
Prefektur Yamagata. Buah Ceri produk dalam negeri Jepang seperti jenis Sato Nishiki harganya luar biasa mahal. Di Jepang, buah Ceri produksi dalam negeri hanya dibeli untuk dihadiahkan pada kesempatan istimewa. Buah Ceri yang banyak dikonsumsi masyarakat di Jepang adalah buah Ceri yang diimpor dari negara bagian Washington dan California di Amerika Serikat.

Tempat-tempat pilihan untuk melihat bunga Sakura


Di tahun 1990, Japan Cherry Blossom Association (Asosiasi Bunga Sakura Jepang) mengeluarkan daftar 100 tempat terpilih untuk melihat keindahan bunga Sakura.
Daerah Kanto:
Tokyo: Taman Ueno (Taito-ku), Taman Shinjuku-gyoen (Shinjuku-ku), Taman Sumida (Sumida-ku), Taman Koganei (Kota Koganei), Taman Inogashira (Kota Musashino)
Daerah Tokai:
Prefektur Gifu: Taman Usuzumi/Neodani (Kota Motosu), Pinggir sungai Shinsakai (Kota Kakamigahara), Kamagatani (Kota Ikeda)
Daerah Kansai:
Prefektur Osaka: Taman
Istana Osaka (Osaka), The Mint Bureau (Osaka), Taman Expo '70 (Kota Suita)
Prefektur Hyogo: Taman
Istana Himeji (Kota Himeji), Taman Akashi (Kota Akashi), Taman Shukugawa (Kota Nishinomiya)
Prefektur Nara: Taman Nara (Kota Nara), Gunung Yoshino (Kota Yoshino), Taman Kooriyamajoshi (Kota Yamato Kooriyama)


http://www.blogger.com/www.wikipedia.org